- Raja Satyabrata, kisah seorang raja yang dahulu dikenal saat air bah melanda dunia ini pertama kali pada jaman satya yuga,
Ketika para manu pada jaman ini mengajarkan dharma sastra pertama kepada umat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan.
- Kisah Yawakrida, seorang putra dari Rsi Bharadwaja, namun dahulu disebutkan bersifat tamas dengan melakukan seda raga yang sangat berat tanpa didampingi oleh seorang guru.
- Rsi Wisrawa yang pada zaman dahulu pernah bersua dan bertatap muka secara langsung dengan Sang Hyang tunggal.
- Widyadari Supraba, seorang bidadari cantik nan sakti yang disebutkan dapat menganugerahi kekuatan moksa dengan kebahagiaan yang tiada tanding (kasukaan tan patanding).
- Bhagawan Penyarikan dahulu pernah diceritakan berguru pada Ida Sang Hyang Ratna Traya, mengenai perputaran atau perjalanan manusia masing-masing. Setelah menyelesaikan pelajarannya, seperti halnya lontar geguritan bhima swarga dalam perjalanan menuju sorga.
- Kisah Manik Angkeran yang dahulu karena kehabisan uang dia tergoda melihat ujung ekor Naga Basukih menggunakan hiasan emas bertahta permata mulia yang mahal-mahal. Karena bingung kehabisan uang maka diam-diam ujung ekor Naga Basukih yang berhiaskan emas itu dipotongnya.
- Panca Tirtha yang datang ke Bali dan untuk pertama kali pada tahun Isaka 921 (999 Masehi).
- Jaman Bahari Nusa Bali, Dahulu dikisahkan tersebutlah pada jaman bahari tatkala nusa Bali dan Lombok masih berkeadaan goncang bagai perahu di atas lautan selalu goyang dan oleng.
- Kisah Mpu Dwijendra sebagai salah satu yang berjasa dalam hal pengembangan dan pembinaan kehidupan yang harmonis serta menata Bali sebagai seribu pura yang indah.
- Seorang Mahayogi Rsi Markandeya yang amat bijaksana mempunyai putra bergelar Sang Hyang Meru. Sang Hyang Meru mempunyai Putra Sang Ayati dan adiknya Sang Niata.
- Kisah Watugunung yang dikalahkan oleh Dewa Wisnu.
- Sebuah kisah sedih dari seorang penangkilan dalam ronsen niskala karena pernah menggugurkan bayinya.
Saking sedihnya kisahnya ini, ada seorang penangkilan lain yang menunggu giliran ngantre pun ikut menangis diluar Kamar Suci.
- Upacara Suddhi Widhani & Dwi Jati Warga Jepang untuk kembali ke jalan dharma
***